Sabtu, 05 Oktober 2019

BAB.II. 2 Membeli rumah untuk Ibu

2.##, Membeli rumah dan tanah untuk ortu



Sudah tiga hari aku disini. Beberapa urusan sudah aku selesaikan dan kulaporkan ke Jakarta. 

Hari ini Ibu ku memanggilku, guna menyampaikan ke inginan nya untuk segera pindah ke tempat lain dan menjual asset nya, berupa rumah yang dulu kami tinggali. Rumah tempat aku dibesarkan, yang letak nya dekat Mesjid Sultan. Kebetulan Bibi ku bersedia membeli nya. Kami mengatur transaksi dan melakukan pelepasan asset, dengan  perjanjian pengosongan mundur selama tiga bulan. Bibi ku tidak keberatan. 



Sebelumnya adik ku sudah menceritakan, bahwa ada lahan kosong yang mau dijual dekat dengan rumah nya, di kawasan jalan khatulistiwa sana. Lahan berukuran : 10 x 20 meter, seharga Rp. 50 juta. kami memutuskan mengambil  lahan itu, dan membangun disitu, nanti nya. 

Tapi setelah tongkat dan pondasi terpasang, tiba - tiba saja, ada orang yang datang dan menawarkan asset nya kepada kami. Rumah beserta bangunan diatas lahan : 9 x 14 meter, dengan harga yang sangat murah.  Aku putar otak, bagaimana cara mendapatkan nya. Ku katakan, kami bisa bayar, tapi tempo selama 100 hari. 
 Subhanallah, pemilik nya setuju. 

Rumah itu di renovasi, dengan sedikit biaya, dan siap di tempati. Kata adik ku, sebab aku sudah pulang ke Jakarta waktu itu.  Rumah baru Ibu ku, dalam waktu kurang dari tiga bulan, sudah bisa di tempati. Ibu ku sekarang sudah  mengosongkan rumah asal kami, untuk menempati rumah yang baru. Alhamdulillah,!



Sudah sekitar dua minggu aku di Ponti. Dari masa tugas ku selama tiga minggu ini.

Beberapa teman dan sahabat yang ku temui, tetap terjalin komunikasi, tak banyak yang berubah memang. Salah satu sahabat ku dulu, sekarang sudah jadi kontraktor besar. Dari nya, aku banyak belajar dan diskusi mengenai seluk beluk property. Sesekali aku bersilaturrahmi dengan teman ku dari dunia media, pers. Dia sekarang menjabat sebagai Direktur di salah satu perusahaan penerbitan, dibawah bendera Jawa Post Grup.



Hello, aku kah yang kau cari ?

Tempo hari aku sempat bertanya kepada salah satu sahabat wanita ku. Apa kabar Nya sekarang? Apakah dia sehat dan baik - baik saja. Apa kegiatan nya?  Sahabat ku itu bilang, bahwa Dia baik - baik saja, sehat, dan kegiatan rutin nya adalah pengajian ibu - ibu, hampir setiap sore, berpindah - pindah lokasi. "Syukurlah," jawab ku. 

Tempo hari. Memang sejak terakhir kami makan siang bersama di Ramayana waktu itu, setelah nya, kami tak pernah lagi kontak. 

Sekarang sudah tahun dua ribu sembilan belas, sudah delapan  tahun berlalu.  


Pontianak, Sungai Kapuas dan Mesjid Sultan Abdurrahman